TAHAPAN PEMBUATAN ROTI
- Pemilihan bahan
- Penimbangan bahan
- Pengadukan adonan
- Permentasi awal
- Penimbangan adonan
- Pembulatan adonan
- Permentasi kedua
- Penghilangan gas pada adonan
- Pembentukan adonan
- Pencetakan adonan
- Permentasi akhir
- Pembakaran
- Mengeluarkan roti dari cetakan/loyang
- Pendinginan
- Pembungkusan
1. PEMILIHAN BAHAN
- Gunakan bahan yang berkualitas baik
- Pastikan bahan yang digunakan bersertifikat halal
- Bahan yang digunakan cukup tersedia dan dalam kondisi
simpanan yg baik
2. PENIMBANGAN BAHAN
- Hindarkan pemakaian takaran dengan sendok atau cangkir.
- Pada saat penimbangan harus teliti dan tepat, hindari
tercecernya bahan.
- Untuk penimbangan air, pastikan tidak berlebihan
sehingga adonan menjadi lembek.
3. PENGADUKAN / MIXING (30 s/d 45
menit)
- Biasakan semua bahan kering diaduk terlebih dahulu
selama 5 menit (airasi) sebelum air dan mentega dimasukkan, agar air dapat
dimasukkan secara optimal.
- Lakukan pencampuran semua bahan secara merata untuk
hidrasi yang sempurna dari pati dan protein sehingga membentuk gluten,
pelunakan gluten dan memperoleh kekuatan menahan gas dengan baik.
- Lama pengadukan harus disesuaikan dengan kemampuan
tepung terigunanya (jumlah protein), karena semakin tinggi proteinnya
semakin lama pengadukannya, demikian pula sebaliknya.
4. PERMENTASI AWAL ( 10 menit s/d 20
menit)
Proses pemecahan
gula oleh ragi menjadi:
- Gas CO2 : Adonan menjadi mengembang
- Alkohol : Memberi aroma pada roti
- Asam : Memberi rasa dan
memperlunak gluten
- Panas : Suhu meningkat selama
permentasi
Lama
dan sebentar permentasi awal sangat tergantung dari jumlah adonan dan jumlah
tenaga kerja yang mengerjakan.
Selama
pengistirahatan berlangsung diharuskan ditutup dengan plastik agar adonan tidak
kering.
5. PENIMBANGAN ADONAN
- Membagi adonan sesuai dengan berat yang diinginkan.
- Gunakan timbangan yang benar, dan lakukan dengan cepat.
- Apabila menggunakan alat pembagi, timbang dulu lalu
dibagi menjadi 36 bh.
6. PEMBULATAN ADONAN
- Membentuk lapisan keras dipermukaan adonan, sehingga
dapat menahan gas yang dihasilkan.
- Menghaluskan tekstur roti dan mempermudah pekerjaan
selanjutnya.
7. PERMENTASI KEDUA ( 10 s/d 15
menit)
- Melunakkan gluten pada adonan.
- Mempercepat permentasi berikutnya
- Selama proses ini, harus ditutup dengan plastik agar
tidak kering.
8. PEMBUANGAN GAS PADA ADONAN
- Mengeluarkan gas yang ada dalam adonan dengan cara
menekan adonan.
- Dapat menghaluskan tekstur.
- Usahakan semua gas keluar agar serat roti menjadi halus
dan merata.
9. PEMBENTUKAN ADONAN
- Adonan roti dibentuk sesuai keinginan.
- Untuk roti manis dapat diisi dengan berbagai isian,
tetapi jangan terlalu banyak mengandung air dan minyak agar menghindari
roti terbuka.
- Untuk roti tawar usahakan pembentukan dan penggulungan
dalam keadaan rapt dan padat, dan sambungannya berada dibawah adonan.
10. PENCETAKAN ADONAN
- Letakkan adonan dalam cetakan (untuk roti tawar) atau
di loyang (untuk roti manis) dengan baik dan benar.
- Pastikan setiap sambungan diletakkan dibawah adonan.
- Atur jarak adonan di loyang agar tidak bergabung dan
dapat memberikan ruang untuk pemanasan sisi roti.
- Olesi loyang dengan lemak/minyak atau gunakan lapisan
kertas agar tidak lengket.
- Pastikan loyang selalu dalam keadaan bersih, baik
sebelum dan sesudah digunakan.
11. PERMENTASI AKHIR
- Dilakukan pengembangan adonan agar mencapai bentuk dan
kualitas yang maksimal.
- Tempat untuk permentasi akhir ini harus memiliki panas
( 35-40 derajat Celcius) dan kelembaban ruang (80-85%) yang stabil.
- Dapat dilakukan dengan membuat uap air dan pastikan
proses ini dilakukan dengan benar, karena akan menentukan hasil akhir dari
roti.
- Gunakan alat ukur hygrometer dan termometer ruang.
12. PEMBAKARAN ADONAN
- Temperatur oven sangat menentukan kualitas akhir dari
roti yang dibuat, jadi temperaturnya harus sesuai dengan jenis roti yang
akan dibakar.
- Lamanya pembakaran ditentukan oleh, jenis oven, jenis
/bahan loyang yang digunakan, jenis roti yang dibuat dan jumlah pemakaian
gula dalam adonan.
- Roti Tawar 200 derajat Celcius, dengan loyang tertutup
30-40 menit, dengan loyang terbuka 25-30 menit.
- Roti manis 180 derajat Celcius, ukuran 40-60 gram
maksimum 15 menit, ukuran 15-20 gram 5-10 menit.
13. MENGELUARKAN ROTI DARI
CETAKAN/LOYANG
- Keluarkan roti yang sudah matang dari catakan / loyang
sesegera mungkin.
- Untuk roti manis, keluarkan dari loyang dengan sangat
hati-hati karena roti yang baru keluar dari oven sangat lembut dan empuk.
- Untuk roti tawar / roti yang menggunakan cetakan,
jangan dipaksa, biarkan cetakan lebih kurang 30 detik setelah keluar dari
oven, agar lebih mudah dikeluarkan.
14. PENDINGINAN
- Setelah dikeluarkan dari cetakan/loyang, dinginkan roti
pada suhu ruang selama 45 - 90 menit.
- Letakkan roti pada rak pendingin dimana panas roti
dapat keluar kesegala arah.
- Untuk roti tawar, bila akan dipotong, sebaiknya
teperatur roti 30 - 32 derajat Celcius.
15. PEMBUNGKUSAN
- Roti dibungkus agar terhindar dari jamur.
- Menghindarkan pengerasan kulit roti akibat menguapnya
kandungan air dalam roti.
- Hindari pembungkusan roti yang masih panas/hangat agar
tidak mudah berjamur.
- Saat pembungkusan berlangsung, pastikan ruang selalu bersih
dengan ventilasi dan sirkulasi udara yang cukup.
Sidik, Alif, Untung dan Wati sedang
bersiap membagi adonan Yatno
membantu pembakaran roti